Beranda · Teknology · Kesehatan · Finance

Mengatasi Kecanduan Makanan Manis

Makanan Manis
Mengatasi Kecanduan Makanan Manis ~ Berapa banyak di antara kita yang tanpa kita sadari selalu membutuhkan makanan yang 'manis'. Bukan sekedar karbohidrat seperti  nasi atau kentang tetapi kita benar-benar mencari sesuatu yang manis seperti permen, cookies, snack seperti potato chips kemudian  coklat, ice cream, susu coklat, dan lain sebagainya. Beranikah kita mengatakan 'suka' terhadap jenis makanan tersebut dan tidak mengatakan 'butuh' ? Kalau kita suka tetapi tidak butuh, berarti  tentunya kita mampu untuk tidak memakannya. Tetapi kalau kita  'butuh' berarti kita tidak bisa hidup tanpa makanan tersebut. 
Termasuk yang manakah diri Anda dalam menghadapi jenis makanan  tersebut?

Sadar tidak sadar, banyak dari kita ternyata 'butuh' yang namanya  makanan manis, hal ini biasa disebut sebagai sugar craving. Rasanya  seperti tidak bisa kalau tidak memakan sesuatu yang manis. Sugar  craving ini bisa menjadi penghambat utama dalam proses diet dan menjadi sumber utama dari obesitas yang mengacu ke arah diabetes.

Penyebab utama dari sugar craving ini adalah terlalu sering  mengkonsumsi sugar secara berlebihan. Dan hal ini akan menyebabkan  hormon kita tidak seimbang. Urut-urutan dari kejadian ini adalah ketika kita mengkonsumsi makanan manis seperti yang sudah saya  sebutkan tadi yang termasuk juga makanan berglikemik index (GI)  tinggi. Ketika kita makan makanan GI tinggi, karbohidrat akan dengan cepat diserap ke dalam darah dalam bentuk glucose dan  kemudian pankreas yang melihat gula dalam darah meningkat secara  cepat, akan mengeluarkan insulin cukup banyak, untuk menurunkannya.  Glucose yang berlebih akan dimasukkan ke dalam adipose tissue yang  disimpan sebagai lemak. Ingatlah bahwa selama insulin tinggi, maka  lemak akan terus bertambah, dan insulin juga menghambat pembakaran  lemak tubuh kita.

Insulin yang cukup banyak ini akan menurunan glucose dalam gula  darah kita ini dengan cepat pula sehingga kadar dalam darah  mendadak rendah sekali. Ketika glucose dalam darah rendah, kita  akan merasa lapar, bahkan lemas dan mengantuk, kemudian jadi ingin  makan sesuatu yang manis-manis lagi. Akhirnya kita akan mencari  coklat atau permen lagi. Makanan ini akan mengembalikan gula darah  kita secara cepat dan tinggi lagi, sehingga pankreas akan sekali  lagi mengeluarkan insulin dalam jumlah yang banyak sekali lagi.  Siklus ini akan terus terulang dan berantai membuat keseimbangan  hormon kita kacau balau karena sebentar naik tinggi kemudian  sebentar lagi terjun bebas.

Sistem hormonal yang tidak seimbang ini lah yang menyebabkan kita  merasa gampang letih, tidak bertenaga dan lesu. Banyaknya insulin  juga menyebabkan tubuh kita menyimpan lemak daripada membakarnya.  Dan semakin sering siklus ini terulang, akan menyebabkan kekebalan  insulin meningkat yang artinya dibutuhkan lebih banyak insulin  untuk menurunkan gula darah dengan jumlah yang sama. Hal inilah  yang menyebabkan penyakit diabetes type 2. Contoh sederhana akan siklus ini bisa kita amati pada kejadian setiap hari yaitu ketika  kita selesai makan siang di kantor, sekitar jam 1 dengan nasi yang  banyak, dalam 2 jam gula darah akan meningkat tajam, dan insulin akan menurunkannya secara tajam pula sehingga sekitar pukul 3  biasanya kita akan merasa sangat mengantuk. Dan sebentar lagi kita  pasti akan mencari camilan yang manis-manis untuk mengembalikan  tenaga. Kejadian sepele seperti itu ternyata mengakibatkan ketidakseimbangan hormon kita dan menyebabkan penimbunan lemak serta  meningkatkan resiko terkena diabetes type 2.

Selain itu, memakan sesuatu yang manis akan merangsang hormon  serotonin di otak kita. Serotonin adalah hormon yang bisa menyebabkan  kita berasa enak dan senang. Makanya kalau kita minum susu coklat,  kita bisa sedikit meredakan stress kita. Dan itu juga yang menjelaskan  kenapa orang stress selalu mencari makanan yang manis-manis.  Makanan manis meningkatkan serotonin secara drastis tetapi tidak  lama kemudian, seperti halnya juga gula darah, akan secara drastis  juga turun. Sehingga kita akan merasa butuh secara terus menerus  untuk makanan manis ini dan menjadi 'kecanduan' makanan yang manis.

Solusi dari permasalahan ini adalah dengan cara mengenali dan  mengubah apa yang masuk ke mulut kita. Dalam hal ini karbohidrat. Untuk membuat hormon kita menjadi stabil kembali dan menghilangkan  'kecanduan' akan makanan manis ini membutuhkan waktu. Butuh motivasi  dan disiplin untuk membuang kebiasaan yang lama dan mengikuti pola  makan yang baru. Langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah dengan  mengubah makanan-makanan yang berglikemik index tinggi dengan yang  lebih rendah. Sebagai contoh, Anda bisa mengubah nasi putih dengan  beras merah, mengganti snack kripik kentang dengan buah apel segar. 

Langkah berikutnya adalah usahakan Anda makan dengan cukup nutrisi  seimbang sebanyak 5-6x sehari sehingga Anda tidak selalu kelaparan  dan mencari camilan-camilan tinggi karbohidrat yang tidak sehat.  Juga hindari timbunan snack-snack tersebut di lemari-lemari rumah  Anda dan gantilah dengan buah-buahan yang segar. Dan yang terakhir,  tingkatkan aktivitas Anda sehingga Anda tidak menghabiskan waktu  di depan tv, diatas sofa atau ranjang sambil makan potato chips.  Masih kesulitan menahan nafsu makan? Tambahkan Pembakar Lemak  Ultra Ripped. Gunakan 1 jam sebelum makan. Pemakaian Ultra Ripped  1 jam sebelum makan ini gunanya untuk menahan nafsu makan. Jadi  lama-kelamaan porsi Anda juga akan bisa mengecil.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Mengatasi Kecanduan Makanan Manis"

Post a Comment